Laman

gunung

Gunung Berapi
Gunung berapi adalah bukaan, atau rekahan, pada permukaan atau kerak Bumi, yang membenarkan gas, abu, dan batu cair yang panas bebas jauh di dalam bawah permukaan bumi. Aktiviti gunung berapi membabitkan extrusion of rock yang cenderung membentuk gunung atau ciri-ciri berbentuk gunung melalui tempoh masa.
Gunung berapi biasanya terdapat di mana plak tetonik berpisah atau bertembung. Rabung tengah laut, seperti Rabung Tengah Atlantik (Mid-Atlantic Ridge), adalah contoh plak tetonik berpisah; Lingkaran Api Pasifik pula mempunyai contoh gunung berapi yang terhasil akibat pertembungan plak tetonik. Sebaliknya, gunung berapi biasanya tidak terhasil di mana dua plak tetonik bergesel sesama sendiri. Gunung berapi juga boleh terbentuk di kawasan di mana terdapat renggangan pada kerak Bumi dan di mana kerak Bumi menjadi nipis (di kenali sebagai gunung berapi antaraplat bukan titik panas), seperti di Lembah Rift Afrika (African Rift Valley), Rhine Graben Eropah dengan gunung berapi Eifelnya, Lapangan gunung berapi Wells Gray-Clearwater dan Rio Grande Rift di Amerika Utara.
Akhir sekali, gunung berapi boleh dihasilkan melalui pluma mantel (mantle plumes), yang dikenali sebagai titik panas; titik panas ini boleh berlaku jauh dari sempadan plak, seperti kepulauan Hawai. Amat menarik, gunung berapi titik panas juga didapati di tempat lain di sistem suria, terutamanya pada bulan dan planet berbatu.
Jenis-jenis gunung berapi
Gunung berapi terdapat dalam beberapa bentuk sepanjang kitaran hayatnya. Gunung berapi yang aktif mungkin bertukar menjadi separuh aktif, menjadi pendam, sebelum akhirnya menjadi tidak aktif atau mati. Bagaimanapun gunung berapi mampu menjadi pendam selama tempoh 610 tahun sebelum bertukar menjadi aktif semula. Oleh itu, sukar untuk menentukan keadaan sebenar sesuatu gunung berapi itu, samada sesebuah gunung berapi itu berada dalam tempoh pendam atau telah mati.
Apabila gunung berapi meletus, magma yang terkandung di dalam kamar magma di bawah gunung berapi meletus keluar sebagai lahar atau lava. Selain daripada aliran lava, kemusnahan oleh gunung berapi disebabkan melalui pelbagai cara seperti berikut :-
  1. Aliran lava.
  2. Letusan gunung berapi.
  3. Aliran lumpur.
  4. Abu.
  5. Kebakaran hutan.
  6. Gas beracun.
  7. Gelombang tsunami.

Peta konsep

Gunung Gede


Gunung Gede merupakan sebuah gunung yang berada di pulau Jawa, Indonesia. Gunung Gede berada dalam ruang lingkup Taman Nasional Gede Pangarango, yang merupakan salah satu dari lima taman nasional yang pertama kali diumumkan di Indonesia pada tahun 1980. Terletak diantara tiga kabupaten yaitu Kabupaten Bogor, Cianjur dan Sukabumi, dengan ketinggian 1.000 - 3.000 m. dpl, dan berada pada lintang 106°51' - 107°02' BT dan 64°1' - 65°1 LS. Suhu rata-rata di puncak gunung Gede 18°c dan dimalam hari suhu puncak berkisar 5°c, dengan curah hujan rata-rata 3.600 mm/tahun. Gerbang utama menuju gunung ini adalah dari Cibodas dan Cipanas.

Foto ini menggambarkan tentang keadaan dari pada kawah Gunung Ciremai. Pohon ini adalah pohon daripada Edelweis. Pohon ini hanya dapat tumbuh di tempat yang memiliki ketinggian diatas 2ooo m.dpl. Gunung Ceremai ini pernah meletus pada 2 abad yang lalu. Pernah akan meletus akan tetapi berkat daripada Belanda membor Gunung tersebut sehingga tidak jadi meletus. Gunung Ceremai adalah gunung tertinggi di Jawa Barat dan berada di antara 3 Kabupaten yaitu Cirebon, Majalengka, dan Kuningan

Kawah Ciremai


Foto ini adalah salah satu bentukan cekungan akibat dari letusan gunung berapi yang berfungsi untuk tempat gas yang terdapat pada dapur magma yang terdapat didalam perut bumi. Foto ini diambil di puncak Gunung Ceremai yang terletak di 3 kabupaten yaitu Cirebon, Kuningan, dan Majalengka. Keliling daripada kawah tersebut sekitar 2km. Ini diambil oleh teman saya Yusuf Faisal Ghifar (0705800) pada tanggal 16 Agustus 2005 yang mengikuti pendakian akbar salah satu PA yang ada di Majalengka

UTS

Nama : Erikson Halomoan Sianturi
NIM : 0705858
Kode Soal : 011
9. Apa hakikat media dalam pembelajaran?
Jawab :
A. Pembelajaran sebagai proses komunikasi
Pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang meibatkan seseorang dalam upaya memperoleh pengetahuan, keteramplian dan nilai-nilai positif dengan memanfaatkan berbagai sumber untuk belajar. Pembelajaran dapat melibatkan dua pihak yaitu siswa sebagai pembelajar dan guru sebagai fasilitator. Yang terpentin dalam kegiatan pembelajaran adalah terjadinya proses belajar (learning process).Sedangkan komunikasi merupakan sebuah system yang di dalamnya terdapat bebrapa komponen yang terlibat diantaranya komunikator, komunikan, channel, massage, feed back dan noise/barier. Berdasarkan uraian di atas jelas tergambar bahwa media merupakan bagian dari proses komunikasi. Baik buruknya sebuah komunikasi ditunjang oleh pengunaan saluran dalam komunikasi tersebut. Saluran/chanenel yang dimaksud adalah media. Karena pada dasarnya pembelajaran merupakan proses komunikasi, maka media yang dimaksud adalah media pembelajaran.
B. Kedudukan media dalam sistem pembelajaran
Sistem adala suatu totalitasyang terdiri dari sejumlah komponen atau bagian yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi satu dngan yang lainnya. Pembelajaran dikatakan sebagai system karena di dalamnya mengandung komponen yang saling berkaitan untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan. Komponen tersebut adalah tjuan, materi, metode, media dan evaluasi.
C. Pengertian media
Kata media berasal dari kata latin, merupakan bentik jamak dari kata “medium”. Secara harfiah kata tersebut mempunyai arti perantara atau pengantar. Beberapa diantaranya yang mengemukakan bahwa media adalah sebagai berikut:
· Teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Jadi media adalah perluasan dari guru.
· Sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun audio visual, termasukteknologi perangkat kerasnya.
· Alat untuk memberikan perangsang bagi siswa supaya terjadi proses belajar.
· Segala bentuk dan saluran yang dipergunakan untuk proses penyaluran pesan.
· Berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar.
· Sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa untuk belajar.
Dari uraian di atas maka media pembelajaran yaitu:
1. Teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran.
2. Sarana fisik untuk menyampaikan isi atau meteri pembeljaran seperti buku, film, video, dan slide.
3. Sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang dengar, termasuk teknologi perangkat kerasnya.
Media pembelajaran selalu terdiri dari dua unsure penting, yaitu: unsur peralatan atau perangkat keras (hardware) dan unsure pesan yang dibawanya (massage/software). Dengan demikian media pembelajaran memrlukan peralatan untuk menyajikan pesan, namun yang terpenting bukanlah peralatannya tetapipesan atau informasi belajar yang dibawakan oleh media tersebut.
D. Secara umum media mempunyai kegunaan, yaitu:
1. Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis
2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga, da daya indra.
3. Menimbulkan gairah belajar
4. Memungkinkan anak belajar mendiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual, auditori dan kinestiknya.
5. Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman dan menimbulkan persepsi yang sama.
10. Bagaimana mendesain media pembelajaran agar proses belajar menjadi menarik dan menyenangkan bagi warga belajar?
Jawab:
Keberhasilan penggunaan media, tidak terlepas dari bagaimana media itu direncanakan dengan baik. Media yang dapat mengubah perilaku siswa dan meingkatkan hasil belajar siswa tertentu, tidak dapat berlangsubg secara spontanitas, namun diperlukan analisis yang kompprehensif dengan memperhatikan berbagai aspek yang dapat mempengaruhi keberhasilan pembelajaran.
Sistematika perencanaan media
Bila kita akan membuat program media pembeljaran kita diharapkan dapat melakukannya dengan persiapan dan perencanaan yang teliti.
Langkah-langkah Perencanaan Media, yaitu:
1. Identifikasi kebutuhan dan karakteristik siswa
Sebuah perencanaan media didasarkan atas kebutuhan (need). Kebutuhan adalah adanya kesenjangan antara kemampuan, ketermpilan, dan sikap siswa yang kita inginkan dengan kemampuan, keterampilan dan sikap siswa yang kita inginkan dengan kemampuan, keterampilan dan sikap siswa mereka miliki sekarang.
Beberapa learning style yang dapat diidentifikasi dari siswa, yaitu:
· Tactile/Kineshetic
· Visual/Perceptual
· Auditory
· Aktif versus reflektif aktif
· Reflektif
· Seqwential versus global seqwential
· Global
2. Perumusan Tujuan
Tujuan merupakan sesuatu yang sangat penting dalam kehidupan karena dengan tujuan akan mempengaruhi arah dan tindakan kita. Dalam pembelajaran tujuan juga merupakan factor yang sangat penting, karena tujuan itu akan menjadi arah kepada siswa untuk melakukan perilaku yang diharapkan dengan tujuan tersebut. Contoh: dengan menggunakan gambar .
Tujuan yang baik yaitu tujuan yang jelas, terukur, operasional, tidak mudah untuk dirumuskan oleh guru, diperlukan latihan, penelaahan terhadap kurikulum dan pengalaman saat mealkukan pembelajaran di kelas.
Sebaiknya perumusan tujuan memilki ketentuan, sebagai berikut:
· Learned Oriented (selalu berpatokan pada perilaku siswa)
· Operational (harus dibuat secara spesifik)
· ABCD (untuk memudahkan merumuskan tujuan pembelajaran).
3. Perumusan Materi
Materi perlu disusun dengan memperhatikan kriteri sebagai berikut:
· Sahih atau valid (materi yang dituangkan benar-benar telah teruji kebenarannya)
· Tingkat kepentingan
· Kebermanfaatan
· Learnability
4. Perumusan alat pengukur keberhasilan
5. Merumuskan instrument dan tes serta revisi.
11. Apa yang dimaksud dengan naskah media, dan bagaimana cara membuatnya?
Jawab:
· Pengertian naskah media
Secara umum naskah dalam perencanaan program media dapat diartikan sebagai pedoman yang tertulis yang berisi informasi dalam bentuk visual, grafis dan audio sebagai acuan dalam pembuatan media tertentu, sesuai dengan tujuan dan kompetensi tertentu. Secara sederhana naskah juga dapat berupa gambaran umum media atau juga outline media yang akan dibuat. Melalui naskah inilah tujuan dan materi tersebut dituangkan dengan kemasan sesuai dengan jenis media, sehingga media yang dibuat benar-benar akan memiliki kesesuaian dengan tujuan. Setiap media akan membutuhkan naskah dan perlu dibuat naskahnya, karena fungsi dari naskah adalah pedoman bagi pengguna dan terutama pembuat media.
· Cara membuat naskah
Tahapan pertama adalah berawal dari ide dan gagasan yang disesuaikan dengan tujuan pembelajaran. Selanjutnya pengumpulan data dan informasi, penulisan synopsis dan treatment, penulisan naskah, pengkajian naskah atau reviu naskah, revisi naskah sampai naskah siap untuk diproduksi.
Tahap kedua dalam pengembangan naskah adalah mengumpulkan data dan informasi untuk membuat, melengkapi dan memperkaya naskah tersebut. Mengumpulkan bahan ini dapat dilakukan dengan cara mengkaji literature, melakukan survey sederhana atau juga terlebih dahulu dilakukan penelitian secara mendalam.
Misalnya jika kita akan membuat media video dokumenter tentang kehidupan suku asmat di Irian Jaya. Pada saat kita membuat naskah, maka selain kita mempelajari bukunya mungkin lebih baik kita melakukan observasi langsung ke lokasinya, berdialog, mengamati dan informasi yang kita peroleh sebagai bahan untuk membuat naskah.
Tahapan ketiga adalah membuat sinopsis dan treatment. Sinopsis secara singkat dapat diartikan sebagai ringkasan program atau ringkasan cerita. Sinopsis ini diperlukan untuk memberikan gambaran secara ringkas dan padat tentang tema atau pokok materi yang digarap. Tujuan utamanya adalah untuk mempermudah pemesan menangkap konsepnya, mempertimbangkan kesesuaian gagasan dengan tujuan yang ingin dicapai dan menentukan persetujuannya. Sedangkan treatment merupakan pengembangan dari synopsis. Sinopsis dan treatment khususnya dibuat untuk media sound slide, film, video, program media audio. Treatment agak berbeda dengan synopsis, treatment mencoba memberikan uraian ringkas deskriptif tentang bagaimana suatu episode cerita atau rangkaian peristiwa pembelajaran nantinya akan digarap.
Tahapan keempat adalah penulisan naskah atau scenario.
Tahapan kelima adalah pengkajian/review.
12. Tuliskan format penyajian informasi dalam media audio?
Jawab:
Media video adalah media yang menyajikan informasi dalam bentuk suara dan visual. Unsur suara yang ditampilkan berupa narasi, dialog, sound effect dan musik, sedangkan unsure visual berupa gambar/foto diam (still image), gambar bergerak (motion picture), animasi dan teks.
1. Format naskah
Dalam pembuatan program film maupun video, skrip atau naskah program ini merupakan daftar rangakaian peristiwa yang akan dipaparkan gambar demi gambar dan penuturan demi penuturan menuju tujuan perilaku belajar yang ingin dicapai. Format penulisan skrip untuk program film dan program video pada prinsipnya sama, yaitu dalam bentuk halaman berkolom dua, sebelah kiri untuk menampilkan bentuk visualisasinya dan sebelah kanan untuk segala sesuatu yang berhubungan dengan suara termasuk dialog, narasi, music maupun efek suara. Tujuan utama suatu naskah program atau skrip sebagai peta atau pedoman bagi sutradara dalam mengendalikan penggarapan substansi materi ke dalam suatu program. Oleh karena itu skrip yang baik akan dilengkapi dengan tujuan, sasaran, synopsis dan treatment.
2. Shooting skript / Skenario
Skenario sangat bermanfaat bagi teknisi dan kerabat produksi yang akan melaksanakannya dengan tanggung jawab teknis operasional. Petugas yang dibutuhkannya antara lain editor/penyunting gambar, kameramen, pencatat adegan, soundman, dll. Pengaruh lain yang juga akan tercermin dalam penulisan skenario adalah beda dalam pendekatannya. Dengan singkat, scenario untuk program video mempergunakan istilah-istilah atau bahasa produksi dan petunjuk-petunjuk teknis operasional bagi kerabat dan teknisi produksi.
3. Petunjuk pengambilan gambar
Petunjuk pengambilan gambar adalah posisi pengamnbilan oleh kamera pada objek yang diambil. Secara mendasar terdapat 3 cara pengambilan, yaitu:
· Long shot (LS) yaitu pengambilan yang memperlihatkan latar secara keseluruhan dalam segala dimensi dan perbandingannya.
· Medium Shot (MS) yaitu pengambilan yang memperlihatkan pokok sasarannya secara lebih dekat dengan mengesampingkan latar belakang maupun detail yang kurang perlu.
· Close-up (CU) yaitu pengambilan yang memfokuskan pada subjeknya atau bagian tertentu.
Kadang-kadang orang masih menambahkan dua lagi, yaitu XLS (extreme long shot) dan XCP (extreme close up). Sedangkan diantara LS dan CU ditambahkan MLS (medium long shot) dan MCU (mediup close-up) diantara MS dan CU.
· Gerakan kamera
Visualisasi yang tampak pada layar pada dasarnya adalah hasil dari kerja kamera video yang merekam objek dengan posisi yang berbeda.
Seorang skripwiter harus mengetahui petunjuk-petunjuk gerakan kamera, yaitu:
1. Pan right (menggerakan kamera ke kanan)
2. Pan Left (menggerakan kamera ke kiri)
3. Tilt up (menggerakan kamera ke atas)
4. Tilt down (menggerakkan kamera ke bawah)
5. Zoom in (mengatur pengambilan kea rah CU)
6. Zoom out (mengatur pengambilan kea rah LS)
7. Dolly in (mendorong kamera kea rah subjek)
8. Dolly out (mnarik kamera menjauhi subjek kamera follow)
· Efek visual dasar
Selain gerakan kamera, perubahan visual yang ditimbulkan pada video dan diakibatkan oleh efek visual. Penggunaan efek visual:
a. Fade in (pengambilan oleh kamera tertentu mulai masuk perlahan)
b. Fade out (pengambilan oleh kamera memutar secara perlahan)
c. Super atau superimpose
d. Dissolve(pmbauran secara perlahan)
e. Wipe (mengganti pengambilan sebelumnya dengan efek penghapusan)
12. Unsur-unsur apa yang harus diperhatikan dala pembuatan naskah yang menggunakan media audio?
Jawab:
Media audio adalah media yang menyajikan informasi dalam bentuk audio atau suara dan untuk menerima informasi tersebut menggunakan indra pendengaran. Format audio yang dapat disajikan adalah suara manusia (naratif), musik, lagu, dan sound effect.
Untuk membuat naskah audi yang baik adalah terlebih dahulu kita harus memahami unsur-unsur tersebut dapat dikombinasikan dalam naskah dengan baik. Unsur yang dimaksud adalah ;
1. Naratif atau suara yang dihasilkan manusia baik dalam bentuk sajian dalam bentuk informasi oleh narator, dialog antar pemain ataupun monolog. Yng perlu diperhatikan adalah bahasa. Bahasa yang digunakan dalam program audio adalah bahasa percakapan, bahasa lisan dan bukan bahasa buku atau bahasa tulisan.
2. Musik
Musik merupakan bagian penting dalam program audio setelah narasi. Musik memiliki fungsi untuk menimbulkan suasana yang mendorong siswa untuk memudahkan mencerna informasi. Selain itu juga music menimbulkan ketertarikan siswa mengurangi kebosanan. Dengan music juga dapat mempengaruhi kejiwaan pendengarnya. Denagn demikian diperlukan pemilihan musik yang sesuai, yaitu:
· Musik tema yaitu musik yang menggambarkan watak atau situasi tertentu sesuai dengan program sajian. Musik tema dibuat secara khas, harus berbeda dengan musik yang sudah ada sehingga menjadi icon cirri khas dari sebuah program audio.
· Musik transisi yaitu music yang digunakan untuk menghubungkan dua adegan, durasi musk ini tidak perlu panjang cukup 15-20 detik.
· Musik jembatan yaitu music yang hamper mirip fungsinya dengan musik transisi. Terutama digunakan untuk menandai perpindahan antara adegan yang situasinya berbeda.
· Musik latar belakang yaitu music yang digunakan untuk memperkuat sebuah situasi tertentu.
3. Peristilahan teknis
Membuat naskah audio diperlukan pengetahuan tentang istilah-istilah teknis, yaitu:
· Announcer (ANN): pihak yang member informasi tentang suatu acara yang akan disampaikan.
· Narrator (NAR): menginformasikan sajian materi.
· Musik
· Sound effect (FX) adalah suara-suara yang terdapat dalam program audio untuk mendukung terciptanya suasana atau situasi tertentu.
· Fade in dan fade out : symbol yang artinya bahwa pada adegan tersebut music masuk secara perlahan (fade in) dan jika music masuk sedang berjalan maka hilangnyapun secara perlahan (fade out).
· Off mike : situasi dimana suara yang ditimbulkan seolah-olah dari kejauhan.
· In-Up-Down-Under-out
4. Format naskah
Format naskah audio umumnya menggunakan format dua kolom.
14. Apa yang menjadi dasar pertimbangan dalam pemilihan media?
Jawab:
Dasar pertimbangan dalam pemilihan media:
A. Alasan teoritis pemilihan media
Alasan pokok pemilihan media dalam pembelajaran, karena didasari atas konsep pembelajaran sebagai sebuah system yang di dalamnya terdapat suatu totalitas yang terdiri atas sejumlah komponen yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan. Jika kita lihat prosedur pengembangan desain instruksional maka diawali dengan perumusan tujuan instruksional khusus sebagai pengembangan dari tujuan intruksional umum, kemudian dilanjutkan dengan menetukan materi pembelajaran yang menunjang ketercapaian tujuan pembelajaran oleh media yang sesuai dengan materi, strategi yang digunakan dan karakteristik siswa. Untuk mengetahui hasil belajar maka selanjutnya guru menentukan evaluasi yang tepat, sesuai tujuan dan materi. Apabila hasil belajar tidak sesuai dengan harapan dalam kata laian hasil belajar siswa rendah, maka perlu ditelusuri penyebabnya dengan menganalisis setiap komponen.
Mekanisme tersebut jelas menunjukan pendekatan system dalam pembelajaran dengan pengertian bahwa setiap komponen dalam pembelajarann saling berkaitan satu sama lainnya, saling berinteraksi, saling berhubungan, saling terobos dan saling ketergantungan.
B. Alasan praktis pemilihan media
a. Demonstration
Dalam hal ini media dapat digunakan sebagai alat untuk mendemonstrasikan sebuah konsep, alat, objek, kegunaan, dan cara mengoperasikan. Media berfungsi sebagai alat peraga pembelajaran. Misalnya seorang dosen sedang menerangkan teknik mengoperasikan Overhead Projektor (OHP) dengan cara mendemonstrasikan dosen tersebut menjelaskan, memperlihatkan, menunjukan cara-cara mengoperasikan OHP.
b. Familiarity
Pengguna media pembelajaran memiliki alas an pribadi mengapa ia menggunakan media, yaitu karena sudah terbiasa menggunakan media tersebut. Jika menggunakan media lain belum tentu bisa dan untuk mempelajarinya membutuhkan waktu, tenaga dab biaya sehingga secara terus-menerus ia menggunakan media yang sama. Media yang baik adalah bersifat konteksual sesuai dengan realitas kebutuhan belajar yang dihadapi siswa.
c. Clarity
Pada praktek pembelajaran, masih banyak guru tidak menggunakan media atau tanpa media, metode yang digunakan dengan ceramah, cara seperti ini memang tidak merepotkan guru untuk menyiapkan media, cukup dengan menguasai materi, maka pembelajaran dapat berlangsung.
d. Active learning
Media dapat berbuat lebih dari yang bisa dilakukan oleh guru. Salah satu aspek yang harus diupayakan oleh guru dalam pembelajaran adalah siswa harus berperan secara aktif baik secara fisik, mental dan emosional.
15. Sebutkan kriteria pemilihan media!
Jawab:
a. Kriteria pemilihan media dibagi dua bagian yaitu ada yang umum dan ada yang khusus.
Kriteria umum pemilihan media, yaitu:
· Kesesuaian dengan tujuan (instructional goals)
Dari kajian Tujuan Instruksional Umum (TIU) atau Tujuan Instruksional khusus (TIK) ini bisa dianalisis media apa yang cocok guna mencapai tujuan tersebut. Selain itu analisis dapat diarahkan pada taksonomi tujuan dari Bloom, dkk apakah tujuan itu bersifat kognitif, afektif dan psikomotorik. Begitu halnya dalam kurikulum berbasis kompetensi (2006), criteria pemilihan media didasarkan atas kesesuaiannya dengan standar kompetensi, kompetensi dasar dan terutama indikator.
· Kesesuaian dengan materi pembelajaran
Yaitu bahan atau kajian apa yang akan diajaran pada program pembelajaran tersebut. Pertimbangan lainnya dari bahan atau pokok bahasan tersebut sampai sejauh mana kedalaman yang harus dicapai, dengan demikian kita bisa mempertimbangkan media apa yang sesuai untuk penyampaian tersebut.
· Kesesuaian dengan karakteristik pebelajar atau siswa
Dalam hal ini ,media haruslah familiar dengan karakteristik siswa atau guru. Yaitu mengkaji sifat-sifat dan ciri media yang akan digunakan. Hal lainnya karakteristik siswa, baik secara kuantitatif (jumlah) ataupun kualitatif (kualitas, ciri dan kebiasaan lain) dari siswa terhadap media yang akan digunakan. Terdapat media yang cocok untuk sekelompok siswa, namun tidak cocok dengan siswa yang lain.
· Kesesuaian dengan teori
Pemilihan media harus didasarkan atas kesesuaian dengan teori. Media yang dipilih bukan karena fanatisme guru terhadap suatu media yang dianggap paling disukai dan paling bagus , namun didasarkan atas teori yang diangkat dari penelitian dan riset sehingga telah teruji validitasnya. Pemilihan media buka karena alasan selingan atau hiburan semata. Melainkan media harus merupakan bagian integral dari keseluruhan proses pembelajaran yang fungsinya untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas pembelajaran.
· Kesesuaian denag gaya belajar siswa
Kriteria ini didasarkan pada atas kondisi psikologi siswa,bahwa siswa belajar dipengaruhi pula oleh gaya belajar siswa.
· Kesesuaian dengan kondisi lingkungan, fasilitas pendukung dan waktu yang tersedia.
Bagaimana bagusnya sebuah media apabila tidak didukung oleh fasilitas dan waktu yang tersedia, maka kurang efektif. Media juga terkait dengan user atau penggunaannya dalam hal ini guru, jika guru tidak memiliki kemampuan untuk menggunakan media tersebut dengan baik maka akan sia-sia, begitu halnya dengan fasilitas yang lain.
b. Kriteria pemilihan media secara khusus yaitu access, cost, technology, interactivity, organization, dan novelty.
16. Jelaskan secara detail segala sesuatu tentang buletinboard yang digunakan sebagai media pembelajaran!
Jawab:
a. Pengertian media buletinboard
Adalah papan yang khusus digunakan untuk mempertunjukan contoh-contoh pekerjaan siswa, gambar, bagan, poster, dan objek dalam bentuk tiga dimensi. Pada umumnya Buletinboard berukuran 160 x 80 cm.
b. Kelebihan
· Tempat untuk memajang hasil karya siswa berupa benda, gambar, poster, sehingga dapat menciptakan minat belajar dan minat berkarya pada diri siswa.
· Dapat mempersatukan semangat kelas dengan membangkitkan rasa memiliki bersama dan tanggung jawab bersama. Jika satu buletinboard dimiliki oleh satu kelas maka akan ada rasa saling memiliki untuk menjaga dan memeliharanya.
· Mendorong siswa untuk berkarya dan menciptakan produk, berinisiatif memecahkan masalah.
· Sarana berkompetisi
c. Cara pembuatan
· Buletinboard hampir sama dengan board biasa baik blackboard maupun whiteboard baik dari sis bentuk maupun ukurannya. Yang membedakannya adalah bahan pada permukaan atasnya. Pada buletinboard tidak perlu dengan bahan yang dapat ditulisi dengan kapur atau spidol whiteboard. Namun dapat berupa papan yang dicat dengan warna yang sesuai, dilapisi bahan flannel atau karpet. Bahan dasar buletinboard dapat membuat sendiri atau juga dapat membeli yang sudah jadi dengan ukuran yang standar.
· Untuk lebih menarik, perlu dicat dengan warna-warni dan pada bagian penggirnya diberi bingkai yang sesuai supaya kelihatan rapih. Untuk menjaga keamanan karya yang dipajang, kalau perlu dipasang juga kaca yang disertai kunci pengaman.
· Berilah judul yang menarik dengan warna yang mencolok dan ukuran yang besar sehingga terlihat jelas. Judul yang dimaksud adalah judul buletinboard misalnya “Karya Kita”, “Media Ceria”,dan lain-lain.
· Kumpulkanlah bahan-bahan berupa gambar, kartun, objek, buku, poster, dan lain-lain. Siapkan juga alat-alat untuk menempelkannya seperti lem, paku paying, guntung dan cat warna. Tempelkanlah buletinboard sesuai dengan fungsinya, jelas terlihat dari berbagai arah. Dapat ditempelkan di dalam kelas, di depan kelas, di kantor atau di jalan keluar masuk ruangan atau koridor. Supaya terlihat terang tempatkan disekitarnya banyak cahaya matahari atau menggunakan lampu sorot.

Tidak ada komentar: